Jumat, 11 Februari 2011

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran

Adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Penalaran induktif

Adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.

MACAM-MACAM PENALARAN INDUKTIF

1. GENERALISASI

Adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contoh;
Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatak seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

Macam-macam generalisasi :

a. Generalisasi dengan loncatan induktif

Adalah suatu generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.

Contoh :

Bila ahli-ahli filologi Eropa berdasarkan pengamatan mereka mengenai bahasa-bahasa Ido-German kemudian menarik suatu kesimpulan bahwa di dunia terdapat 3.000 bahasa.

b. Generalisasi tanpa loncatan induktif

Adalah sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.

Contoh :

Untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.

2. ANALOGI

Adalah proses pengambilan kesimpulan berdasarkan kesamaaan data atau fakta. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.

TUJUAN ANALOGI

· Di gunakan untuk meramalkan kesamaan.

· Dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.

· Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.

3. KAUSAL

Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh :

Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola:

· Sebab ke akibat :dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek

· Akibat ke sebab: dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat

· Akibat ke akibat: dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat




SUMBER :

http://www.buncislilo.co.cc/2010/06/tugas-bahasa-indonesia-2-penalaran.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/

http://zanang.wordpress.com/2010/11/12/penalaransilogisme/

http://www.taqdire.web.id/2010/02/penalaran-induktif.html

0 Comments:

Post a Comment